TEORI MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM OLIVA
Nama : Naimina
Restu An Nabil
NIM :
K3318050
Mata kuliah : Telaah
Kurikulum Kimia Abad 21
TEORI MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM OLIVA
Buku karya Peter Oliva F yang berjudul Developing
the Curriculum edisi ketiga berisi mengenai hal-hal tentang beberapa model
pengembangan kurikulum dan impelementasinya. Buku tersebut diproduksi oleh
Harpers Collins Publishers di New York pada tahun 1991.
Model pengembangan kurikulum Oliva mengacu
pada School Based Curriculum yang
merupakan perpaduan antara model demonstrasi, model action research, dan model
grassroot. Model kurikulum Oliva
bertujuan untuk mengantisipasi perubahan dalam masyarakat yang cenderung
semakin cepat berubah dan memfokuskan fungsi persekolahan kepada bentuk sekolah
untuk menyongsong masyarakat abad 21. Model kurikulum Oliva merupakan model yang
serbaguna dalam menyediakan proses untuk pengembangan lengkap kurikulum,
memungkinkan pengembang untuk fokus pada komponen tertentu dari kurikulum dan
pengembangan komponen instruksional.
Model kurikulum Oliva berprinsip bahwa
kurikulum itu harus sederhana, komprehensif dan sistematis yang secara siklus
garis besar dan berurutan terdiri atas uraian filosofis, uraian tujuan
pembelajaran umum (goals), tujuan pembelajaran khusus (objectives),
desain perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Model kurikulum Oliva telah memenuhi
prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yaitu sebagai berikut.
1.
Prinsip Relevansi
Relevansi
memiliki makna sesuai atau serasi. Oleh sebab itu, dalam membuat kurikulum
harus memperhatikan kebutuhan lingkungan masyarakat dan siswa di sekitarnya sehingga
nantinya akan bermanfaat bagi siswa untuk berkompetisi di dunia kerja yang akan
datang. model kurikulum Oliva telah memenuhi prinsip relevansi dimana model
kurikulum ini didesain untuk menyongsong kebutuhan abad 21 sehingga nantinya
bermanfaat bagi siswa untuk berkompetisi di dunia internasional.
2.
Prinsip fleksibilitas
Pengembangan
kurikulum berupaya agar hasilnya fleksibel dalam implementasinya, memungkinkan
penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu
berkembang, serta kemampuan dan latar belakang siswa. Dalam model kurikulum Oliva,
pendidik memiliki kewenangan dalam mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan
minat, kebutuhan siswa, dan kebutuhan bidang lingkungan siswa sehingga dapat
dikatakan telah memenuhi prinsip fleksibel.
3.
Prinsip Kontinuitas
Arti dari
kontinuitas dalam hal ini adalah berhubungan, yaitu adanya nilai keterkaitan
antara kurikulum dari berbagai tingkat pendidikan sehingga tidak terjadi
pengulangan atau disharmonisasi bahan pembelajaran yang berakibat jenuh atau
membosankan baik bagi pengajar (guru) maupun yang belajar (peserta didik). Model
pengembangan Oliva bersifat komprehensif
sehingga dapat mencakup keseluruhan dengan langkah-langkah kontinyu.
4.
Prinsip Efisiensi
Efisiensi
adalah salah satu prinsip yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan
kurikulum, sehingga apa yang telah direncanakan sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai. Model Oliva memiliki sifat sederhana sehingga dapat memiliki efisiensi
yang diharapkan
5.
Prinsip efektivitas
Mengembangkan
kurikulum pendidikan perlu mempertimbangkan prinsip efektivitas, yang dimaksud
dengan efektivitas di sini adalah sejauh mana rencana program pembelajaran
dicapai atau diimplementasikan. Dalam prinsip ini ada dua aspek yang perlu
diperhatikan, yaitu: efektivitas mengajar guru dan efektivitas belajar siswa. Model
Oliva akan dapat mencapai prinsip efektivitas ketika tercapai komunikasi, kerja
sama yang baik antar semua pihak yang berkaitan yaitu guru, siswa, dan
masyarakat.
Langkah-langkah Pengembangan Kurikulum Model Oliva:
Langkah-langkah model kurikulum
ini dikenal sebagai The Twelve-Components, tetapi dapat diuraikan menjadi 17
(tujuh belas) Langkah berikut.
1) Merinci
kebutuhan-kebutuhan peserta didik secara umum
2) Merinci
kebutuhan-kebutuhan masyarakat
3) Menuliskan
pernyataan filosofis dan tujuan pendidikannya.
4) Merinci
kebutuhan-kebutuhan peserta didik di sekolah masing-masing.
5) Merinci
kebutuhan-kebutuhan komunitas tertentu
6) Merinci
kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan mata pelajaran
7) Merinci
Tujuan Institusional
8) Merinci
Tujuan Kurikuler
9) Mengorganisasi
dan mengimplementasikan kurikulum
10) Merinci
Tujuan Pembelajaran Umum
11) Merinci
Tujuan Pembelajaran Khusus
12) Memilih
strategi-strategi pembelajaran
13) Memulai
menyeleksi strategi-strategi evaluasi
14) Melaksanakan
strategi-strategi pembelajaran
15) Melakukan
seleksi terakhir atas strategi-strategi evaluasi
16) Mengevaluasi
dan memodifikasi komponen-komponen pembelajaran
17) Mengevaluasi
dan memodifikasi komponen-komponen kurikulum
Dari bagian di atas, tampak
model pengenbangan kurikulum yang dikemukakan oleh oliva.
1.
Komponen Pertama, perumusan filosofis, sasaran,
misi serta visi pendidikan, yang semianya berseumber dari analisis kebutuhan
siswa dan analisis kebutuhan masyarakat.
2.
Komponen Kedua, adalah analisis kebutuhan
masyarakat dimana sekolah itu berada, kebutuhan siswa dan urgensi dari disiplin
ilmu yang harus diberikan oleh sekolah. Sumber kurikulum dapat dilihat dari
komponen satu dan dua ini. Komponen satu berisi pernyataan-pernyataan yang
bersifat umum dan sangat ideal. Sedanglan komponen dua sudah mengarah pada
tujuan yang lebih khusus.
3.
Komponen Ketiga dan keempat, berisi tentang
tujuan umum dan tujuan khusus kurikulum yang didasarkan pada kebutuhan seperti
yang tercantum pada komponen satu dan dua.
4.
Komponen kelima, mengorganisasikan rancangan dan
mengimplementasikan kurikulum.
5.
Komponen keenam dan ke tujuh, mulai menjabarkan
kurikulum dalam bentuk perumusan tujuan umum dan khusus pembelajaran.
6.
Komponen kedelapan, menetapkan st
7.
Komponen kedelapan, menetapkan strategi
pembelajaran yang dimungkinkan dapat tercapai tujuan .
8.
Komponen kesembilan, setudi awal tentang strategi
dan teknik penilaian yang dapat digunakan.
9.
Komponen kesepuluh, mengimplementasikan strategi
kurikulum, setelah strategi diimplementasikan, pengembangan kurikulum kembali
ke komponen sembilan atau komponen sembilan plan B, untuk menyempurnakan alat
atau teknik penilaian.
10. Komponen
ke sebelas dan duabelas, dilakukan evaluasi terhadap pembelajaran dan evaluasi
kurikulum.
Kelebihan dan kekurangan model kurikulum Oliva
Adapun kelebihan dan kekurangan dari Model Oliva
·
Kelebihan:
1.
Dapat digunakan untuk penyempurnaan kurikulum.
2.
Jelas dan lengkap pada setiap tahapnya
(komprehensif).
3.
Semua terlibat aktif dalam penerapannya
·
Kekurangan :
1.
Diperlukan pengawasan menyeluruh terhadap setiap
langkah penerapan model
2.
Perlu adanya interaksi dan komunikasi yang baik
dari semua pihak
Comments
Post a Comment