Pukul Tujuh Malam
NADIN CANTIK BANGET. SHE`S BEYOND BEAUTIFUL.
Aku sudah sering melihat Nadin dari layar, dia cantik juga terlihat lembut.
Tapi, saat aku melihatnya secara langsung, melihat Nadin secara langsung, dia
benar-benar lebih cantik, lembut, sopan, karismatik, dan semua hal baik sangat
pantas untuk mendeskripsikan Nadin yang aku lihat malam itu.
Hallo! How`s life, everyone?
It`s already in the middle of September, three months left on 2022. Time
goes so fast, huh. But it`s totally fine and okay. All we can do just doing all
our plans as well as we can in the rest of 2022. Fighting, everyone!
Happy reading😊
Akhirnya setelah drama ina inu, aku berhasil memasang wristband untuk
menonton Collabonation Tour Solo malam itu. Karena satu dan lain hal, aku harus
mencari partner konser baru tiga hari sebelum hari kamis tanggal 15 September
2022. Tbh, aku beneran bingung mau ngajak siapa karena afaik teman-temanku
bukan pendengar Nadin, Kunto Aji, ataupun Jogja Hiphop Foundation. Sampai akhirnya,
mbak Alfi yang super baik itu mau nemani aku nonton. Super duper senang
sekaliiii karena sudah dapat partner nonton.
Kalimat pertama yang keluar dari mulutku sesaat setelah melihat Nadin berdiri
di atas panggung adalah ‘Nadin cantik banget’. Dia beneran cantik banget. Dibuka
dengan intro, kanyaah (kalau nggak salah), lalu Nadin masuk dan menyampaikan
beberapa baris puisinya sebelum mulai bernyanyi. Malam itu, sepertinya aku
mencapai salah satu titik bahagiaku yang paling tinggi. I was beyond happy. Dia
menyanyikan Bertaut, Beranjak Dewasa, Seperti Tulang, Hormat Kepada Angin, Sebuah
Tarian yang Tak Kunjung Usai, dan Sorai (cmiiw). Saat Nadin tampil, hanya ada
dua hal yang aku lakukan. Pertama, ikut menyanyi, bertepuk tangan, kagum dengan
musik, lirik, dan suaranya, serta menikmati penampilannya. Kedua, memujinya cantik.
Hahahaha, aku udah berapa kali ya bilang kalau Nadin tuh cantik? Tapi serius
deh, bukan hanya lagu, lirik, dan musiknya saja yang cantik. Her face, her
appearance, her charisma are so beautiful. Dia bilang kalau baru pertama kali
manggung di Solo. Also, she thanked us, the collabonation tour solo`s audiences, for the
wonderful energy. Thank you tons, Nadin. Thanks a bunch for your beautiful performance,
I enjoyed it so much. Thank you for made me happy. See you again, pretty Nadin
<3.
Seperti lembut yang mengizinkanku lebih kuat dan tak
lemah
Seperti peluk yang mengizinkanku lebih luas dan tak
gundah
Namun juga
Seperti lembut yang memperbolehkanku lebih lemah dan
tak gagah
Seperti peluk yang memperbolehkanku lebih gundah dan
tak luas
Dan yang paling penting
Seperti doa yang menjagaku dari rusak dan tak cukup
Seperti doa yang menjagaku dari rusak dan tak cukup
Pukul tujuh malam Kamis pekan lalu, aku dan Mbak Alf sibuk mencari
tempat paling nyaman untuk menikmati konser. Pukul tujuh malam Sabtu kemarin,
aku dan mbak Alf sibuk dan bingung memilih menu untuk makan malam. Saking banyaknya
menu yang tersedia, kami benar-benar bingung dalam memilihnya. Pilihan kami jatuh
kepada Chicken Cordon Bleu side fresh salad dengan air mineral dan es teh
sebagai minumannya. Namun, makanan yang diantar ke meja kami adalah mushroom
steak. Aku pikir salah meja, ternyata memang benar di nota pembayaran
tertulis bahwa pesanan kami adalah mushroom steak dan bukan chicken
cordon bleu. But that`s so okay for us. Dagingnya enak pol cryyyyy, tingkat
kematangannya pas banget buatku, yaa intinya enak banget wkwkwk. For the
complete review, go check highlight ‘ate’ @lannaaise on IG wakakakak
promosi shayyy. Kami makan di RM Oh La Vita Sriwedari. Kalian
harus banget banget banget nyobain makan di sini karena menunya banyak banget
dan rame banget dan enakkkk. Jangan lupa bawa uang yang cukup banyak yaa wahaha,
takutnya kalap terus mau pesan semua menu.
Setelah mengisi tenaga dengan makan dan ngobrol ngalor ngidul. Kami melanjutkan menikmati malam minggu dengan berangkat ke Sekaten di alun-alun utara. WAW, Kaget. Slamet Riyadi macet poll, beneran yang macet sampai susah bergerak gitu. Alun-alun Utara tak kalah macet, yaa macet karena banyak kendaraan dan orang tentunya. Di Sekaten kami tidak naik wahana apapun. Jalan ke sana kemari, melihat orang-orang menguji keberuntungan dengan bermain lempar gelang rotan tapi lebih gede untuk mendapatkan sebungkus rokok, mendengarkan teriakan orang-orang yang menguji keberanian dengan bermain kora-kora, mendengarkan bisingnya suara motor dari dalam tong stand, hingga mendengarkan suara hantu buatan dari wahana rumah hantu.
Berjalan mengelilingi Sekaten sambil melihat wahana-wahana yang ada
cukup membuat kami lelah. Kami memilih untuk duduk di depan kora-kora dan
bianglala sambil meminum es teh dan memakan telur gulung. Cukup banyak wahana
yang bisa dinikmati di Sekaten, seperti biang lala, ontang-anting, ombak asmara
lengkap dengan arjunanya wahaha iykyk, kora-kora, bom bom car, rumah hantu,
tong stand, komedi putar, istana balon, capit boneka, trampolin, dan permainan
lainnya. Selain itu, banyak banget juga jajanan, minuman, mainan, bahkan baju
yang bisa dibeli di Sekaten. Saat kami asyik mengobrol sambil melihat ekspresi
dan tingkah orang-orang yang sedang menikmati kora-kora. Kami mendapati seorang
anak laki-laki yang memeluk kepala kekasihnya sambil menuntup matanya karena
sang kekasih terlihat ketakutan. Wahahaha, lucu pol dan manis kalau melihatnya
secara langsung. Sambil terus mengatakan bahwa mereka lucu, tidak lupa juga untuk
HEHEHEHEHEHEHE, ya gimana ya.
Rule 1: Some things are better left unsaid
Rule 2:
Thanks a bunch, Mbak Alf. Stay kind as always!
Thank you for willing to read this until the end. Tomorrow is Monday,
sooo stay sane and happy <3
Comments
Post a Comment