Tugas Review Kuliah Umum Prof. Claudia Bohrmann Linde

Nama                  : Naimina Restu An Nabil

NIM                    : K3318050

Mata Kuliah        : Telaah Kurikulum Kimia Abad 21


INOVASI KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN KIMIA: PENGALAMAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN KIMIA UNIVERSITAS WUPPERTAL: MEMBAWA RISET KE RUANG KELAS KIMIA

PENDIDIKAN KIMIA DI JERMAN

Pendidikan di Jerman diorganisir oleh negara bagian, yang disebut Länder. Jerman mempunyai 16 länder (negara bagian). Setiap negara bagian mempunyai limit dan batasan untuk dalam mengambil keputusaan untuk mengatur urusan pendidikan. Keenam belas pendidikan di negara bagian tersebut mempunyai seorang kepala komite yang memimpin dan membawahinya, yaitu KMK (Menteri Pendidikan dan Urusan Budaya Republik Federal Jerman (KMK). KMK adalah kepala komite yang memiliki beberapa keputusan tentang apa yang harus dipelajari setiap siswa di Jerman, dalam hal ini negara bagian membedakan dan memutuskan apa yang harus diperlajari pertama dan apa setelahnya. Standar hasil belajar ditentukan oleh KMK dan masing-masing negara bagian sehingga terdapat 16 kurikulum yang berbeda untuk setiap tingkat sekolah.

Sistem sekolah di Jerman dimulai pada umur 6 tahun dengan sekolah dasar kelas 1 – 4. Di sekolah dasar, siswa belajar ilmu alam dasar. Kemudian, sekolah menengah untuk kelas 5 – 10 atau 5 – 12/13 (tingkat yang lebih tinggi) yang mana masing-masing siswa harus memilih mata pelajaran khusus. Pada sekolah menengah, mata pelajaran kimia wajib untuk kelas 7/8 (usia siswa ±13 tahun) dengan 2 jam pelajaran perminggu selama 3 tahun lama belajar. Jika siswa tidak memilih kimia, maka siswa harus memilih dan mengambil mata pelajaran IPA yang lain. Di dalam kelas pilihan ini, siswa akan kursus 2 tahun yaitu kursus dasar selama 3 jam perminggu atau kursus lanjutan selama 5 jam perminggu. Abitur (SMA) setelah setelah tahun ke-12 atau 13 yang kemudian perlu untuk belajar di universitas.

 

Bagaimana menjadi guru kimia di Jerman?

Abitur: lulusan sekolah menengah. Universitas : 2 tahun studi sarjana yang mempelajari kimia, mata pelajaran lain, dan pedagogi sehingga mendapatkan gelar sarjana. Kemudian, 2 tahun studi master termasuk di dalamnya praktik mengajar di sekolah satu semester sehingga mendapatkan gelar master. Lalu, 2 tahun internship di sekolah yang meliputi mengajar di sekolah, supervisi, dan seminar didaktif, selanjutnya mengikuti ujian negara.

 

Riset Inovasi Kurikuler di BUW (Bergische Universität Wuppertal)

Diawali dengan riset mengenai topik terkini dari penilitian dan teknologi. Kemudian, dari topik tersebut dapat dibentuk dan dihasilkan eksperimen baru, konsep didaktik, dan media belajar mengajar. Selanjutnya, dilakukan pengujian serta evaluasi di laboratorium siswa "ChemieLabothek" dan dipelatihan guru untuk eksperimen baru, konsep didaktik, dan media belajar mengajar yang dihasilkan. Setelah dilakukan pengujian serta evaluasi maka dapat dilakukan pengoptimalan terhadap eksperimen baru, konsep didaktik, dan media belajar mengajar. Integrasi topik mutakhir dalam pelajaran kimia dimungkinkan dan dapat dikaitkan dengan konten klasik dan konten kimia.

 

RINGKASAN

• Berurusan dengan eksperimen tentang konversi energi dapat menyebabkan sensitisasi

siswa untuk pertanyaan tentang pasokan energi.

• Membandingkan serangkaian eksperimen membantu memahami energi

konversi sebagai prinsip utama.

• Integrasi media digital membantu menangani yang kompleks atau memakan waktu

percobaan.

• Pertanyaan kritis tentang bahasa sehari-hari membantu peka bahasa

pengajaran.

Comments

Popular posts from this blog

One Fun Day

Pukul Tujuh Malam

TEORI MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM OLIVA