Nama    : Naimina Restu An Nabil

NIM    : K3318050

Mata kuliah    : Telaah Kurikulum Kimia SMA Abad 21


PEMAHAMAN KONSEPTUAL VS PEMECAHAN MASALAH ALGORITMIK: BUKTI LEBIH LANJUT DARI UJIAN NASIONAL KIMIA   

    Kimia di sekolah, seperti mata pelajaran sekolah lainnya, adalah mata pelajaran yang secara internasional sehubungan dengan isi dan tujuannya. Di sekolah menengah atas, kimia biasanya disajikan sebagai versi lebih umumnya (disederhanakan dan direduksi) dari kimia yang ada di perguruan tinggi. Para peneliti dalam pendidikan sains berpendapat bahwa situasi dan proses seperti itu tidak benar: di sekolah, kami tidak bertujuan untuk mendidik ilmuwan masa depan, tetapi untuk mengembangkan literasi sains yang cukup untuk membuat warga negara di masa depan dapat memahami dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan tentang masalah sosial dan ekonomi yang penting (Standar Pendidikan Nasional, 1993).

    Fitur utama dari cara sekolah dalam mengajarkan kimia di seluruh dunia adalah bahwa penekanan sering ditempatkan pada aturan dan algoritma pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk merespon dengan sukses pada pertanyaan ujian, termasuk 'masalah'/latihan komputasi yang relatif rumit. Namun, apa yang terjadi dalam kasus pertanyaan konseptual, bahkan yang tampaknya sederhana? Selanjutnya, apakah semua siswa, terlepas dari aspirasi mereka untuk studi yang lebih tinggi, menunjukkan minat, kecenderungan, dan kemampuan yang sama dalam berbagai jenis pertanyaan tes?

    Peneliti pernah melakukan penelitian untuk menganalisis hasil Ujian Nasional Yunani dari perspektif pemahaman konseptual versus pemecahan masalah algoritmik. Data prestasi rinci dalam mata pelajaran khusus 'Kimia untuk Cabang Positif' dipelajari untuk sampel 647 siswa kelas XI (usia sekitar 17) yang berorientasi pada mata pelajaran sains, teknik atau medis (mengikuti Cabang atau Arus Positif). Telah dibuktikan bahwa analisis komponen utama (Principal Component Analysis (PCA)) dapat berfungsi sebagai alat untuk meneliti kertas ujian dalam kimia. Selanjutnya, pemeriksaan skala besar nasional memberikan data yang dapat diandalkan yang sesuai untuk analisis semacam itu. PCA membedakan antara pertanyaan konseptual dan pertanyaan algoritmik. Beberapa pertanyaan algoritmik yang lebih menuntut (memerlukan analisis dan sintesis) berbagi ruang yang sama dengan pertanyaan konseptual. Di sisi lain, pertanyaan mudah diingat dan aplikasi pengetahuan sederhana dipisahkan dari semua pertanyaan lainnya. Kesimpulan di atas juga didukung oleh Multivariate Analysis of Variance (MANOVA). Pencapaian berada pada tingkat yang sama dalam pertanyaan konseptual dan algoritme yang lebih menuntut. Akhirnya, skema yang disarankan oleh Nakhleh (1993) juga digunakan untuk mengkategorikan siswa menurut berbagai kategori pemikiran algoritmik versus konseptual.

    Dalam jurnal ini, peneliti melanjutkan analisis hasil Ujian Nasional di Yunani dari perspektif yang sama, dengan mempertimbangkan mata pelajaran 'Kimia untuk Pendidikan Umum', yang diambil oleh semua siswa kelas XI (usia sekitar 17 tahun). Ujian nasional ini adalah yang pertama diberikan untuk pertama kalinya dalam 30 tahun terakhir (setelah reformasi Pendidikan), karakter dari pertanyaan ujian didistribusikan secara merata ke dalam pemahaman konseptua dan Latihan algoritmik. Kedua kemampuan ini (mengingat dan algoritmik) dipraktikkan dengan baik baik di dalam maupun di luar sekolah. Sebaliknya, siswa sebelumnya tidak memiliki pelatihan khusus dalam memanipulasi pertanyaan konseptual dalam domain spesifik kimia organik.

     Di dalam jurnal ini, peneliti menekankan tiga poin: (a) bahwa peneliti telah menggunakan berbagai metode untuk mengkategorikan soal pertanyaan sebagai pertanyaan algoritmik atau pemahaman konseptual; (b) pertanyaan konseptual telah dikaitkan dengan keterampilan kognitif tingkat tinggi (High Order Cognitive Skills (HOCS)), dan pertanyaan algoritmik dengan keterampilan kognitif tingkat rendah (Low Order Cognitive Skills (LOCS)) serta; (c) sejauh mana suatu item ujian dikategorikan sebagai pemikiran konseptual, ditentukan dari latar belakang siswa dan jenis pengajaran yang telah mereka pelajari di kelas.


Sumber:

Stamovlasis, Dimitrios, dkk. (2005). Conceptual Understanding Versus Algorithmic Problem Solving: Further Evidence From a National Chemistry Examination. Chemistry Education Research and Practice, 2005, 6 (2), 104-118

 

 


Comments

Popular posts from this blog

One Fun Day

Pukul Tujuh Malam

TEORI MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM OLIVA